• Selamat datang di website resmi Masjid Fathurrahman. Mari perbanyak ibadah dan amal sholeh di rumah Allah ini. Jangan lupa untuk menghadiri shalat berjamaah, kajian rutin, dan kegiatan keagamaan lainnya setiap hari. Semoga kita semua mendapatkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.
Senin, 23 Desember 2024

11 Perbuatan yang Terlarang di Dalam Sholat

11 Perbuatan yang Terlarang di Dalam Sholat
Bagikan

SAHABAT Muslim, ada 11 perbuatan yang terlarang di dalam sholat. Padahal, sholat dengan pahala sempurna merupakan dambaan setiap muslim.

Sebab dengan sifat sholat yang seperti itulah seseorang merasakan pengaruh yang luar biasa, yaitu mencegah diri dari perbuatan keji dan mungkar.

Sehingga sebagai muslim, kita wajib mengetahui perkara-perkara yang dilarang dalam sholat, karena perbuatan ini bisa mengurangi kesempurnaan pahala sholat seseorang, meski tidak membatalkannya.

Agar sholat kita diterima Allah, maka sebaiknya kita mengetahui perbuatan-perbuatan yang terlarang di dalam sholat.

Berikut 11 perbuatan yang terlarang dalam sholat:

1. Mengarahkan pandangan ke atas

Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam:

“Hendaklah suatu kaum itu (memilih:) berhenti mengarahkan pandangan kea rah langit ketika berdoa di dalam sholat atau pandangan mereka tidak akan kembali pada mereka.” (HR Muslim 229)

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan larangan ini sangat keras, bahkan para ulama telah sepakat (ijma’) akan keharamannya. (Syarah Shahih Muslim 2: 271)

2. Menoleh tanpa keperluan

Menoleh apabila ada keperluan maka diperbolehkan. Namun jika menolehnya tidak ada hajat maka ini terlarang. Karena merupakan perampokan dari setan pada seseorang yang sedang sholat.

Ibunda Aisyah radhiallahu anha bertanya kepada Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam lantas beliau menjelaskan:
“Itu merupakan bentuk pencurian yang dilakukan setan pada seseorang yang sedang sholat.” (HR Al Bukhori 751)

3. Membunyikan jari-jari tangan

Perbuatan ini sering kita jumpai pada seseorang yang sedang sholat, yakni menggerak-gerakkan jari jemari hingga mengeluarkan suara.

Ini termasuk perbuatan sia-sia yang sepatutunya tidak dikerjakan seorang muslim kerika sholat.
Apabila membunyikan jari-jari terlalu sering, maka haram hukummnya.

Namun jika .kadang kala saja, maka hal ini dibenci. Hal ini bersumber dari Syu’bah , mantan budak Ibnu Abbas radhiallahu anhu ia menceritakan:

“Saya sholat di samping Ibnu Abbas, laku aku gerakkan jari-jariku sehingga memggerakkan suara. Tatkala selesai sholat ia langsung menegurku.

Engkau membunyikan jari-jarimu.padahal engkau sedang sholat?!” (HR. Ibnu Abi Syaibah 2:234 dan dihasankan oleh Syaikh Albani dalam al-Irwa’ 2:99)

4. Menguap

Hal ini tidak boleh jika dilakukan terus menerus. Karena apabila kita menguap, hendaknya menahannya dengan menutup mulut menggunakan tangan kita dan tidak membiarkannya terbuka lebar sehingga setan dengan leluasa masuk ke dalamnya.

Hal ini berdasarkan hadis Abu Hurairoh radhiallahu anhu bahwasanya nabi shallahu alai wassalam bersabda:

“Menguap (dalam sholat) itu dari setan. Maka apabila salah seorang diantara kalian menguap, hendaknya menahan semampunya.” (HR Al Bukhori 3289 dan Muslim 2994)

Perhatian: Tidak disyariatkan mengucapkan ta’awudz atau istigfar tatkala menguap karena tidak ada dalil yang memerintahkannya, baik di dalam maupun di luar sholat.

Banyaknya orang yang melakukannya bukan merupakan dalil akan kebolehan atau kesunnahannya.

5. Memejamkan Mata

Hal ini apabila diniatkan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah maka terlarang, ia masuk dalam bid’ah.

Namun apabila tidak diniatkan untuk mendekatkan diri kepada diri kepada Allah maka hal ini dibenci karena menyelisihi sunnah.

Ibnul Qoyyim Rahimahullah berkata: “ Bukanlah termasuk petunjuk Nabi shallahu alaihi wa sallam memejamkan mata ketika sholat.

Dalil yang menunjukkan hal ini adalah bahwa Rasulullah shallahu alaihi wa sallam membentangkan tangannya ketika sholat gerhana karena ingin meraih setangkai anggur tatkala melihat surga.

Demikian juga ketika beliau melihat nerakan dan wanita pemilik kucing, serta pemilik perisai yang berada di dalamnya. Begitu pula ketika beliau menahan hewan yang ingin berjalan di hadapannya…”

Lantas beliau (Ibnu Qoyyim) menyebutkan beberapa hadits yang menguatkan perkataannya, kemudian berkata:

”..maka dari hadis-hadis ini dan selainnya dapat diambil faedah bahwasanya beliau shallallahu alaihi wa sallam tidak memejamkan matanya ketika sholat. (Zaadul Maad 1/294)

6. Membentangkan lengan di atas lantai ketika sujud

Karena sujud seperti ini laksana anjing ketika berbaring. Hal ini dilandasi sabda nabi shallahu alaihi wa sallam:

“Seimbangkanlah kalian ketika sujud, dan janganlah kalian bentangkan kedua lenganmu seperti anjing.” (HR Al Bukhori 823, Muslim 493)

Dan sebagai orang muslim, kita tidak diperbolehkan menyerupai perbuatan hewan.

Oleh karena itu, tidak selayaknya seseorang membentangkan lengan di atas lantai karena yang diperintahkan adalah mengangkat kedua siku.

7. Merapikan Baju Ketika Sujud

Maksudnya, mengumpulkan dan menahannya agar tidak terurai di tanah. Dan masuk dalam larangan ini, merapikan ujung lengan baju atau celana.

Hal ini berdasarkan hadis yang bersumber dari Ibnu Abbas radhiallahu anha ia berkata;

“Nabi shallahu alaihi wa sallam diperintah untuk sujud di atas tujuh (tulang) dan dilarang dari merapikan rambut serta pakaian (ketika sholat)” (HR Al Bukhori 809, Muslim 490 dan ini adalah lafazh muslim.

8. Duduk al-Iq’a’

Duduk Iq’a’ adalah duduk dengan posisi pantat terletak di antara dua betis, yaitu dengan menempelkan pantat di tanah lalu mengangkat kedua betis serta meletakkan tangan di atas tanah.

Sifat duduk semacam ini tidak diperbolehkan dalam sholat karena menyerupai duduknya setan dan anjing. Hal ini berdasarkan hadis dari Aisyah radhiallhu anha menyifati sholat nabi:

“Rasulullah shallahu alaihi wa sallam melarang dari uqbatus syaithon.” (HR Muslim 498)

Yang dimaksud uqbatus syaithan adalah iq’a, sebagiamana penjelasan di atas.

Perhatian: Sifat duduk iq’a’ ada dua macam. Yang pertama sebagiamana pejelasan di atas, dan itu tidak diperbolehkan dalam sholat.

Dan yang kedua, meletakkan pantan di atas kedua tumit yang ditegakkan, dan inilah yang disyariatkan ketika seseorang duduk diantar dua sujud, sebagimana pembahasan yang telah lalu.

9. Sujud di atas suatu benda yang tinggi bagi orang yang sakit

Orang yang sakit, apabila masih mampu sujud di atas lantai , maka ia wajib melakukannya.

Namun bila ia tidak mampu, maka cukup berisyarat dengan kepala dan tidak wajib baginya meletakkan bantal atau semisalnya untuk sujud di atasnya.

Suatu saat Rasulullah shallahu alaihi wa sallam pernah mengunjungi salah seorang sahabat yang sedang sakit.

Beliau menjumpainya sedang sholat menghadap sepotong kayu yang ia gunakan untuk meletakkan dahinya. Lalu Rasulullah berisyarat agar ia membuang kayu itu dan mengambil bantalnya.

Kemudian Rasulullah bersabda:

“Jauhkan bantal tersebut darimu. Jika engkau mampu sujud di atas tanah, maka lakukanlah. Namun jika tidak, maka cukuplah menggunakan isyarat. Dan jadikanlah sujudmu lebih rendah dari rukukmu.”

(HR ath-Thobroni dalam al-Kabir 12:270 dan dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalam ash-Shohihah 323)

10. Membersihkan kerikil pada tempat sujud dan melakukan perbuatan sia-sia dalam sholat

Banyak sekali yang melalaikan kita dalam sholat termasuk dengan membersihkan kerikil pada tempat sujud serta pebuatan sia-sia lainnya.

11. Berbarengan atau mendahului imam ketika sholat berjamaah

Itulah 11 hal-hal yang dilarang dalam sholat untuk dilakukan.

Semoga Allah mudahkan kita untuk menyempurnakan sholat dengan mengikuti tuntunan Rasulullah Shallahu Alaihi wa sallam.

Disadur dari tulisan Fiqh Muyassar dengan judul Hal-hal yang dilarang dalam sholat. Majalah al-Mawaddah Edisi ke-8 tahun ke-3 Maret 2010.[jwt]

SesudahnyaTidak Sempat Membaca Al-Fatihah Karena Imam Sudah Rukuk